Membaca Pikiran Pemerintah dan Masyarakat tentang Covid dan New Normal



dr. Alim

Kemarin ini dalam suatu forum online, saya dengar langsung pernyataan pak Menko. Ini saya sarikan beberapa:

1. Secara umum wilayah Indonesia itu masih dalam kategori "merah". Di dalam wilayah merah itu ada daerah-daerah, dalam sajian pemerintah ada 100an, yang dalam kategori aman. Di Jawa yang masuk itu hanya Tegal.
2. Pemerintah mendasarkan kebijakan-kebijakannya pada data saintifik, termasuk epidemiologis. Data menunjukkan tren menularan di berbagai wilayah cukup landai.
3. Sampai saat ini pemerintah belum menerapkan kebijakan pelonggaran, terus melakukan kajian dan persiapan-persiapan. Bahkan Presiden menelepon pak Menko agar protokol masjid yang disusun Kemenag jangan diedarkan dulu, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
4. Kesehatan itu sangat penting, namun juga perlu usaha agar kehidupan ekonomi masyarakat tidak terpuruk. Maka perlu langkah yang sering disebut sebagai jalan tengah.

Dari beberapa poin di atas, kita secara sekilas bisa membaca apa yang ada di dalam benak, pikiran, keinginan pemerintah. Data-data detil yang dipublikasi pemerintah akhir akhir ini akan tersimpul dalam 4 hal di atas.

Kalau membaca pikiran masyarakat, bolehlah kita pilah2.

1. Kelompok masyarakat mengikuti dan melaksanakan putusan pemerintah, termasuk melaksanakan protokol kesehatan, tentu dengan tingkat kedisiplinan yang tidak tunggal.
2. Kelompok akademisi, praktisi dan pemegang sains yang menyangsikan indeks keterpercayaan data yang digunakan pemerintah, mengingat kecukupan sumber data dan metode yang tidak ideal secara epidemiologis.
3. Kelompok yang tidak percaya bahwa pandemi itu nyata, percaya bahwa ini sebenarnya flu biasa, atau percaya tapi nggak seheboh yang ada di media sehingga nggak takut, atau ada kelompok yang meyakini bahwa ini adalah konspirasi rezim menjauhkan umat dari masjid, konspirasi global dst.
4. Kelompok yang percaya bahwa pandemi ini nyata, tapi hidup harus terus berlangsung dengan mencari nafkah dan beraktivitas lain.
5. Kombinasi beberapa pemikiran di atas.

Pengamatan subyektif saya, meski pemerintah belum resmi melonggarkan, sudah melonggarkan diri duluan setelah dengar wacana pelonggaran. Kemarin saya beli telur di minimarket, di kasir sudah tidak tampak pembatas plastik. Saya tanya kenapa, penjaga kasir bilang bahwa manajemen nyuruh nglepas. Garis batas antrian berjarak juga sudah kabur tak terlalu jelas. Sudah New Normal ya mas? Iya, Pak, jawabnya.

Ini sekadar obrolan siang, bukan judgment benar-salah jadi tak perlu serius-serius.
Segera shalat dzuhur lalu makan siang.
Previous
Next Post »