Yuk Kenali Mitos Keliru Seputar Alergi pada Anak







Sobat Tanah Air, sedih sekali rasanya bila harus melihat buah hati menderita akibat alergi yang diidapnya. Oleh sebab itu, semua orangtua tentu berupaya menjauhkan penyebab alergi dari anak-anak. Beberapa penyebab alergi seperti jenis makanan tertentu, bulu binatang, obat, dan zat kimia tertentu memang bisa dihindari untuk meminimalkan risiko alergi. Namun nyatanya ada beberapa mitos keliru tentang alergi yang berkembang dan dipercayai masyarakat.

Agar bisa menghindari penyebab alergi pada bayi secara efektif, sebaiknya Anda menyimak beberapa kebenaran dibalik mitos alergi berikut ini :

Konsumsi Makanan Organik untuk Mencegah Alergi
Menurut penuturan Dr. Nehal Kamdar, ahli ilmu diet Raffles Internal Medicine Center Singapura, makanan organik juga bisa memicu alergi. Karena kandungan protein dalam bahan makanan adalah pencetus alergi. Baik makanan non organik maupun organik seperti susu sapi, telur, kacang-kacangan dan makanan lainnya ternyata sama-sama berisiko menimbulkan alergi.

Gangguan Akibat Makanan Tertentu Pasti Merupakan Gejala Alergi
Usai mengonsumsi jenis makanan tertentu, ada orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan seperti rasa gatal serta ruam dan bengkak di sekujur permukaan kulit. Sebagian besar orang menganggap hal ini pasti gejala alergi. Tetapi menurut penuturan Dr. Melvin Wong, dokter senior Raffles Medical, belum tentu hal tersebut pasti menunjukkan alergi. Sebab diagnosis alergi hanya bisa dipastikan melalui serangkaian tes.

Alergi Pasti Muncul Sesaat Setelah Mengonsumsi Makanan Tertentu
Ada gejala alergi yang langsung timbul beberapa menit setelah menyantap makanan tertentu. Tetapi ada pula alergi yang baru timbul beberapa jam usai menyantap makanan tersebut. Jadi, bila anak-anak mulai menunjukkan gejala alergi, cobalah mengingat-ingat makanan apa saja yang sudah dikonsumsi anak pada hari yang sama. Konsultasikan hal ini pada dokter untuk memudahkan proses diagnosis dan pengobatan.

Binatang Berbulu Pendek Bukanlah Penyebab Alergi
Faktanya, bulu panjang maupun pendek tidak berpengaruh terhadap alergi pada anak. Karena penyebab alergi bukanlah bulu binatang, melainkan protein yang menempel pada air liur dan bulu binatang. Jadi, binatang peliharaan berbulu pendek atau panjang sama-sama berisiko menjadi penyebab alergi. Terutama jika kebersihan binatang peliharaan dan rumah tidak diperhatikan dengan baik.

Tidak ada kata terlambat untuk mengangani ketika anak alergi kapanpun. Selain pengobatan yang tepat dari dokter, Anda pun patut mencari informasi terkini tentang serba-serbi alergi pada anak.
Previous
Next Post »